Dari wilayah yang sering dijadikan bahan ejekan menjadi finalis turnamen internasional—itulah perjalanan Gaimin Gladiators di Mobile Legends: Bang Bang Women’s Invitational (MWI) 2025 yang digelar di ajang Esports World Cup (EWC). Tim wakil Amerika Utara membuktikan bahwa mereka bukan lagi “region lelucon” setelah menyingkirkan sang juara bertahan dan mencetak sejarah sebagai tim NA pertama yang tembus Grand Final MLBB tingkat dunia.
Gaimin Gladiators memulai turnamen dengan kekalahan 0–2 dari NAVI MY, langsung terlempar ke Lower Bracket. Namun perjalanan mereka justru menjadi kisah bangkit yang luar biasa—mengalahkan Tidal Legends Gaming, kemudian melakukan comeback atas NAVI MY dengan kemenangan 2–1 untuk melaju ke Knockouts.
Di babak Knockouts, Gladiators mengejutkan dunia dengan kemenangan bersih atas NAVI PH, juara bertahan yang sebelumnya dikenal sebagai Omega Empress. Kemenangan tersebut mengantarkan mereka ke Grand Final melawan Team Vitality, yang akhirnya menyapu Gladiators 4–0 dalam final, menghentikan laju Cinderella mereka.
NICHOLETTE: Dari Disepelekan Menjadi Pendorong Semangat
Dalam wawancara eksklusif bersama esports.gg, Nicole “NICHOLETTE” Huang, mid laner Gaimin Gladiators, mengungkapkan bagaimana keraguan dan ejekan yang diterima menjadi bahan bakar motivasi tim.
“Salah satu tim yang kami kalahkan bahkan bilang kami ‘easy’. Mereka enggak menghormati hero pool kami, strategi kami, gameplay kami… apa pun. Saya memang main buruk waktu itu, tapi tim kami jauh lebih kuat dari yang terlihat.”
Kata-kata tersebut menyakitkan, namun malah memicu performa terbaik mereka di pertandingan berikutnya. Gladiators tampil solid dalam pengambilan keputusan strategis dan kontrol peta, menunjukkan bahwa tim NA layak bersaing di level tertinggi.
Ditanya soal masa depan, NICHOLETTE menjawab blak-blakan:
“Saya ingin jadi kaya,” candanya. “Tapi serius, saya ingin kami bisa menang tahun ini. Kami punya peluang besar kalau tetap fokus dan siap 100% di hari pertandingan.”
Ia juga mengungkapkan pemikiran tentang kemungkinan mengikuti turnamen campuran gender atau level lebih tinggi. Meski ada tanggung jawab lain di luar gim, pintu untuk berkarier di level elite tetap terbuka.
“Kalau ada tim yang ajak, dan punya sinergi, saya akan pertimbangkan,” jelasnya.
Sebelum bergabung di turnamen khusus wanita, NICHOLETTE sempat menjadi mid laner tim legendaris Blood Thirsty Kings, bersama nama besar seperti Michael “MobaZane” Cosgun dan Ian “FwydChickn” Hohl.
Kompetisi tahunan RedGames Jam kembali digelar tahun ini dengan antusiasme yang meluap dari komunitas pengembang gim Asia…
Riot Games secara resmi mengumumkan restrukturisasi besar-besaran terhadap ekosistem esports Teamfight Tactics (TFT), dimulai dengan Set 15 bertajuk KO Coliseum. Pengumuman…
Babak Knockout Stage MSC 2025 resmi dimulai hari ini, Rabu, 30 Juli 2025, dengan dua laga perempat…
Dua wakil Indonesia, RRQ Hoshi dan ONIC akan menjalani partai penentuan di Knockout Stage MSC 2025. ONIC menghadapi Tim…
Menjelang penutupan bulan Juli 2025, komunitas Umamusume: Pretty Derby kembali mengarahkan perhatian pada salah satu sprinter paling dicintai di game ini: Curren…
Turnamen League of Legends Nusantara Cup 2025 (LNC) resmi ditutup dengan kemenangan mengejutkan dari tim Yang Dae Pal…