Dalam upaya menjaga integritas dan keseruan permainan, tim Defense Matrix dari Overwatch 2 telah melarang 800.000 akun sejak peluncuran game ini. Berikut adalah pembaruan terbaru dari tim Defense Matrix mengenai kecurangan, smurfing, dan lainnya:
Menjaga Permainan Tetap Adil dan Inklusif
Menurut tim Defense Matrix, tujuan utama dari larangan ini adalah memastikan Overwatch 2 tetap adil, menyenangkan, dan mendukung pengalaman sosial yang inklusif. Penggunaan cheat yang memberikan keuntungan tidak adil bagi pemain bertentangan dengan misi utama ini. Cheat di Overwatch 2 juga melanggar kode etik dalam permainan dan ketentuan layanan Battle.net(EULA).
“Mereka yang tertangkap menggunakan cheat seperti aimbots, spinbots, atau wall hacks dapat mengharapkan akun mereka diblokir secara permanen,” tegas tim Defense Matrix.
Dalam postingan resmi, tim tersebut juga mengakui seruan komunitas untuk meningkatkan upaya mereka. Mereka menambahkan bahwa mereka sedang bekerja untuk mencegah cheater menargetkan pemain top dan kreator konten di kawasan seperti Korea, Jepang, dan Amerika Utara.
Pembaruan Smurfing di Overwatch 2: Dari Unranked ke GM
Tim Defense Matrix juga menangani frustrasi pemain baru yang harus berhadapan dengan pemain berpengalaman yang menggunakan akun baru, yang dikenal sebagai “smurfing.” Untuk mengatasi ini, mereka sedang mengembangkan dan menguji teknologi yang menyesuaikan matchmaking rating (MMR) dan memperkenalkan bot untuk lima pertandingan pertama pada akun baru.
“Kami berharap video dan streaming ‘Unranked to Grand Master’ akan menjadi lebih mudah ditonton, mengingat durasinya akan lebih singkat,” lanjut postingan tersebut. “Meskipun kami tidak membatasi pemain pada satu akun, kami mendorong Anda untuk mengembangkan keterampilan hanya pada satu akun bila memungkinkan.”
Pembaruan Chat Beracun di Overwatch 2
Pembaruan terbaru dari Defense Matrix juga menangani perilaku mengganggu dalam chat dan gameplay. Pemain yang terlibat dalam perilaku mengganggu dapat menghadapi pembungkaman, penangguhan, atau larangan permanen. Tim tersebut mengingatkan bahwa kini pemain dapat melaporkan tindakan mengganggu langsung dari papan skor.
Dengan langkah-langkah ini, Blizzard berusaha memastikan setiap pemain Overwatch 2 dapat menikmati pengalaman bermain yang adil, aman, dan menyenangkan. Kita tunggu bagaimana perkembangan ini akan membentuk masa depan Overwatch 2 dan komunitasnya.
Kompetisi tahunan RedGames Jam kembali digelar tahun ini dengan antusiasme yang meluap dari komunitas pengembang gim Asia…
Riot Games secara resmi mengumumkan restrukturisasi besar-besaran terhadap ekosistem esports Teamfight Tactics (TFT), dimulai dengan Set 15 bertajuk KO Coliseum. Pengumuman…
Babak Knockout Stage MSC 2025 resmi dimulai hari ini, Rabu, 30 Juli 2025, dengan dua laga perempat…
Dua wakil Indonesia, RRQ Hoshi dan ONIC akan menjalani partai penentuan di Knockout Stage MSC 2025. ONIC menghadapi Tim…
Menjelang penutupan bulan Juli 2025, komunitas Umamusume: Pretty Derby kembali mengarahkan perhatian pada salah satu sprinter paling dicintai di game ini: Curren…
Turnamen League of Legends Nusantara Cup 2025 (LNC) resmi ditutup dengan kemenangan mengejutkan dari tim Yang Dae Pal…